Jumat, 04 Januari 2013


Tabrakan Maut


Hatiku bagai tertikam ketika dunia menertaiku
Sakit tak terperi menggenggammu di tanganku
Menggoncang tubuhmu yang dingin
Tak membuatmu goyah untuk terus diam
Diam yang menyakitkan
Wahai kau putraku yang tak bergerak dalam tidur
Tak bisakah kau bergerak sedikit saja 
Tunjukkan pada dunia bahwa mereka salah
Bangunlah cintaku, harapanku, hidupku...


Tabrakan di tol jagorawi jakarta mengakibatkan seorang ibu harus kehilangan anaknya dengan terpaksa. Tabrakan itu terjadi dengan sangat cepat sehingga tak terelakkan. Sang ibu berteriak histeris begitu mengetahui sang bayi sudah dalam keadaan tak bernyawa menggoncang-goncangkan tubuh mungil itu memanggil namanya membuat siapapun yang melihatnya pasti akan merasakan sakit yang sama, “rayhan rayhan rayhan bangun nak bangun ibu disini bangun nak” bisik lirihnya membuatku meneteskan air mataku turut merasakan pedih yang dirasakannya. 

Suaminya duduk disampingnya merangkulnya “pak rayhan pak kenapa dia tidak mau bangun aku sudah menggoncang tubuhnya apa dia tidur mungkin dia tidur ya” sang suami yang melihatnya tak menjawab hanya makin mendekapnya lebih erat bulir bulir air mata yang sedari tadi di tahannya akhirnya meluncur menuruni pipinya. Putra pertamanya telah meninggalkanya terlebih dahulu bayangan kebahagiaan kebersamaan mereka berputar kembali diingatannya bagaimana hebatnya rayhan kecil bisa membuat mereka tertawa dengan tingkah lucunya, bagaimana dia telah merencanakan dan membayangkan anaknya akan menjadi orang yang hebat. Kenapa tuhan hanya mengizinkan mereka bersama hanya dalam waktu yang singkat.

“Buk, buk relakan” sang istri melihatnya dengan tatapan bingung tak mengerti akan apa yg telah sang suami katakan, “relakan kepergiannya” ulangnya.

“apa yang bapak bicarakan anak kita masih disini siapa yang pergi,,,putraku masih disini, masih disini” begitulah lirihnya.

Sang suami hanya bisa terisak-isak menahan tangisnya. Sang petugas yang sedari tadi melihat mereka akhirnya menghampirinya “maaf pak kami harus membawa anda beserta istri untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut”. Kemudian petugas yang lain meminta si bayi untuk diserahkan tapi sang ibu tak ingin melepaskan bayinya, rayhannya. Sang suami langsung menghampiri petugas “biarkan istriku bersamanya untuk sementara”. Petugas itu hanya mengangguk mengerti. 

Pelaku tabrakan hanya bisa terdiam menyaksikan kesakitan mereka, dapat kulihat penyesalan mendalam dari matanya. Tapi apa gunanya penyesalannya tak dapat mengembalikan keutuhan dan kebahagian kelurga kecil itu. Si pelaku kemudian digiring oleh polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.


Jumat, 09 November 2012

coretan rindu


Dear zang
Aku bahagia tuhan mempertemukan ku denganmu
Aku merasa kau adalah pria yang tepat untuk kuserahkan hidupku dan hatiku kepadamu
Aku tidak tau kenapa aku mencintaimu
Aku tidak tau kapan tepatnya aku mulai mencintaimu
Aku hanya tau aku sudah mencintaimu
Terimakasih telah datang kehidupku
Menghiasi hariku dengan tangis dan tawa
Ada suatu ketakutan dalam diriku
Takut kau tidak mencintaiku ketika kau sudah melihatku
Takut kau kecewa setelah melihatku
Takut terhahadap perbedaan yang kita miliki
Takut apabila semua impianku bersamamu hanyalah sesuatu yang kosong
Terkadang aku berfikir mungkin kita tidak harus bertemu
Aku tidak pernah menyesal mengenalmu dan mencintaimu